Ford motor, akhirnya
keluar dari pasaran Indonesia, ini menunjukan bahwa produk hebat tidak selalu
bisa diterima pasar Indonesia., ini menjadi kasus bisnis bagus buat kita,bahwa disamping kualitas, membaca
keinginan pasar dan menyesuaikan dengan
kebutuhan pasar itu sangat penting.
Tahun 2014 dan 2015
penjualan mobil terbesar masih dipegang Toyota avanza, harga terjangkau sprepart mudah sampai
keperkampungan, tehnisi dan hampir semua bengkel umum menguasai
tehnologi mobil -mobil Toyota yg beredar
dipasaran terutama mobil avanza.
http://www.rodanews.com/2012/04/harga-dan-spesifikasi-mobil-ford-all.html
Konsumen terbesar mobil masih dikota-kota besar, akan sangat
sulit bagi kita jika berpergian jauh, atau keluar kota, dan tiba-tiba ada
kendala, kita haru menunggu teknisi atau sparepart dari kota besar.
Pada saat yg sama, membeli mobil dan motor maih berdasar
rekomendasi dari saudara, teman atau orang tua, brand Toyota sangat kuat dalam
ingatan masyarakat, sama dengan
brand odol ya pepsoden.
Nah ini menjadi seri kasus bisnis menarik, dengan tinggkat
pendapatan menengah kebawah, byk masyarakat Indonesia memaksakan untuk memliki
kendaran, sudah barang tentu yg dipilih juga ada yg biaya perawatan lebih
rendah.
Ketersediaan sparepart dari ory sampai local untuk mobil
Toyota , Daihatsu, Suzuki hampir
semuanya ada, dan persamaan dengan sprepart mobil sejenis dengan merek yg sama
juga relatit tersebar diseluruh pasar Indonesia.
Ini yg menyulit kan merek-merek terkenal termasuk ford yg baru mulai masuk kepasar
Indonesia untuk mengeser bran-brand terkenal yg udah merakyat di Indonesia.
Ford relative bergerak dipasar premium, pasarnya juga sangat
terbatas kerena persaingan kendaraan diklas premium juga tidak ringan, ada bmw
yg lebih familiar, Volvo mobil resmi pemerintah dijaman Pak Harto, atau
merzedez benz, belum lagi beberapa
merek jepang dan koren juga mengeluarkan
mobil-mobil mewah.
Kekalahan mobil-mobil amerika dan eropa juga kesalahan masa lalu yg menyepelekan pasar
asia, yang memang daya beli pada tahun
60-70an masih sangat rendah.
Pada saat yg sama industry otomotif Jepang sedang tumbuh walaupun kualitasnya
pada tahun 60-70 an masih jauh dari mobil amerika dan eropa.
Sudah jelas pasar asia digarap serius oleh Industri
otomotif Jepang tanpa pesaing yg
berarti. Ingatan masyakarat Indonesia
juga sangat kuat, karena dari angkot ,
mobil niaga dan truck hampir semua dipasok jepang, walaupun ada beberapa merek
dari Jerman Marcedez
untuk sedan dan Bus, serta BMW
untuk sedang klas premium.
Pada saat pasar otomotif asia tumbuh dan ekonomi amerika turun, barulah
mengincar pasar asia yg sudah sangat terlambat, karena pasar asia khususnya
Indonesia lebih menyukai mobil keluarga dengan harga murah, suku cadang
tersedia dari ori sampai kw , terutama mudah didapatkan di pelosok. Kali ini amerika dan eropa harus mengakui ketangguhan Negara
samurai, walau sampai saat ini masih ribuan pasukan amerika ditanah Jepang.
Bagaimana dengan Industri otomotif Indonesia, sepertinya
kita hanya akan bermimpi, lebih baik kita focus ke Industri pertanian, tambang,
sehingga kita tidak impor beras dan minyak dan industri tambang diupayakan
untuk masuk ke Industri yg membuat
produk atau menjadi bahan baku setengah jadi, tidak hanya mengekspor bahan mentah.