Pada tulisan kita membahas stok opname dan seberapa penting bagi bengkel kita. Setelah nusa motor nyaris bangkrut , hal yg terlupakan adalah melakukan stok opname, yg tujuanya untuk mengetahui berapa banyak barang (nilai rill) tersedia?. berapa byk barang yg bisa dijual?, berapa byk barang yg sudah kadaluarsa, karatan, atau returan konsumen yg sudah tidak layak pakai?. Kalau ada yg hilang, kita juga akan mengetahui, kemana barangnya, dan siapa pelakunya?.
Stok opname yg rutin akan sangat membantu mencegah kecurangan karyawan, dan kecepatan meretur barang dari pemasok jika ada barang yg rusak. Mengandalkan data barang dari komputer itu sangat sulit mengukur keakuratan data, apalagi jika karyawan diindikasikan ada yg berbuat curang dan terutama untuk barang yg bernilai tinggi dan jarang terjual
Stok opname juga bisa dilakukan tiap hari, pada saat ada konsumen yg menanyakan barang tersebut dan ternyata sudah tidak ada, maka kita bisa langsung investigasi. Tidak selalu karena ada kecurangan karyawan, bisa juga karena salah tempat.
Idealnya bengkel umum juga sudah harus menerapkan manajemaen moderen, daari komputerisasi, sampai ke barcode, karena dengan kerapihan manajemen , itu juga salah satu pencegah dari kekacauan casflow.
Yang menjadi masalah terbesaar bengkel tumbuh dari kecil , termasuk bagi nusa motor adalah karena terlambatnya mengaplikasikan program komputer, sejak sepuluh tahun lalu baru pada oktober 2015 mulai menerapkan sistem komputerisasi untuk bengkel utama, sementaraa dicab sudah menerapkan komputerisasi, sayangnya tidak maksimal, karena sdm kurang layak .
Idealnya stok opname total dilakukan setiap 6 bln sekali, maksimal 1 tahun, sukur-sukur jika sdm memadai bisa dilakukan setiap bulan sekali saya kira itu akan lebih baik bagi usaha kita.
Bagi kawan-kawan yg mempunyai bengkel coba deh biasakan untuk stok opname, kita akan tahu berapa banyak aset kita. salam semangat.