Bagi hasil atau gaji , mana yg terbaik buat mekanik motor 2 (seri tulisan mengelola bengkel)

Kemarin sampai pada keadaan kesulitan meningkatkan kinerja mekanik.    Akhirnya keputusan diambil untuk memperlakan bagi hasil, Pak Dody tidak terima, dan dia memutskan keluar, pada saat yg sama datang  3 orang mekanik dari solo.

Bengkel tumbuh dan lumayan bagus begitu juoa kepuasan konsumen meningkat.    Kelebihan sistem bagi hasil, mekanik sangat memperhatikan kepuasan konsumen, dan pola komunikasi dua arah antara mekanik dan konsumen itu terjadi, ini juga kelebihan bengkel umum dibanding bengkel resmi.

Sayangnya,  3 mekanik dari solo cuman bertahan 7 bulan, mereka dibajak oleh  bengkel baru , habis lagi deh, padahal lagi move on.

Itulah problem bengkel motor, silih berganti mekanik masuk,  untuk bengkel yg baru tumbuh atau buka, sudah umum ditinggalkan mekanik, selayaknya pengusaha, tidak ada kata menyerah untuk terus mencari, prilaku bajak-membajak karyawan , juga berlaku disemua perusahaan.

Berselang  1 minggu, nusa sudah ada lagi mekanik, dan sampai sekarang pada saat usia bengkel hampir10 tahun, hanya satu mekanik yg lebih dari 7 tahun.  Kita haru yakin, pasti ada jalan jika terus berusaha untuk mencari yg baik, setia dan mempunyai visi yg sama untuk kemajuan bersama.

Nah , dari hasil analisa,dan perjalanan bengkel nusa motor hampir 10 tahun , bagi hasil adalah yg terbaik, umumnya 80  :20 persen.      Mekanik 80 persen bengkel 20 persen.      Salam hangat semoga bermanpaat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 komentar:

komentar