Keluar dari Krisis usaha 1.

Ditengah lesunya pasar, banyak perusahaan sudah mem PHK kan karyawan, sepertinya, perusahaan kecil kami pun harus mengistirahatkan satu orang lagi untuk menyeimbangkan struktur biaya.

Tidak mudah memang,  mencari jalan keluar ditengah kondisi sulit seperti sekarang, cicilan ke Bank sudah macet dan tersendat,  upaya restrukturisasi   juga sulit dilakukan. Piutang byk macet dan mundur, bahkan ada beberapa pelanggan kabur dan tokonya tutup tanpa meninggalkan jejak sama sekali.

Sebagai pengusaha tak ada kata menyerah,  terus dijalani sambil terus mencari peluang, kerjasama dan pasar baru. Pada saat yg sama tagihan dari pemasok juga tersendat bayarnya karena daya beli dan piutang yang macet.

Puluhan pemasok datang menagih, ada yg memaki, memarahi dan intimidasi, tak banyak yg bisa dilakukan kecuali negoisasi, retur barang yg bisa diterima, sambil terus membuka toko, menjual barang-barang yg ada, dan terus bergerak mencari peluang .

Itulah kisah pahit dari usaha, BRI terus mengintimidasi mau melelang,  duh,,,,  pusingnya, tapi sekali lagi   setelah 2 tahun mengalami masa-masa sulit ini, sekarang sedikit demi sedikit, pertolongan Tuhan terbuka walau jauh dari tuntas.

Kesabaran dan terus bergerak, walau suasana batin sangat berat harus terus dijlanani, pada saat yg sama beban keluarga juga cukup berat , mertua sakit, ibu sempat sakit, adik-adik usahanya bangkrut,  sementara saya dan istri adalah anak pertama dari masing-masing keluarga.

Terlepas dari itu saya terus bersukur,  para pemasok setelah puas marah dan memaki mulai sadar, sekeras apapun mereka nagih kalau ngak ada ya mereka juga harus  bersabar, bukankah selama ini selama hampir  10 tahun saya termasuk pelanggan mereka yg dipuji.

BAgi kawan-kawan yg sedang mengalami nasib seperti saya,  setenang mungkin kita mencari jalan keluar, jangan sampai "keluar mulut buaya, masuk mulut harimau", maksudnya tak usah terburu-buru kita menyelesaikan masalah jika itu dari masalah.   Misalnya pinjam uang berbunga lebih tinggi, itu bisa jadi penyebab baru kita lebih sulit dari krisis.

Sudah hampir 12 bulan saya tidak cicil bri dengan jaminan ruko dan rumah, saya bersukur sampai saat ini belum dilelang,  rumah dan toko masih saya tempati pada saat yg sama saya terus menawarkan agar salah satunya laku dan bisa menutup semua hutang saya. 

SAmpai hari ini posisi hutang sudah lebih baik kepemasok,   walau sedikit-sedikit, terus dicicil,  sambil meperbaiki  kesalahan-kesalahan  dagang selama ini.      Pada tulisan berikutnya saya akan bahas kenapa semuanya ini terjadi..?

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »