Apalagi iklan frinchise usaha, kalau hanya membaca angka-angka dan alur bisnis yg dibuat dang pemilik frincise bisa-bisa kita hanya sekedar membuang uang, coba diperhatikan disekitar kita sudah berapa puluh frinchise yg begitu besar dibuat media saat ini sudah hilang bahkan kantor pusatnya sudah tidak ada.
Kembali ke judul diatas, ulasan yg saya muat berdasarkan apa terjadi sesunguhnya. Kita ulas group Daya adira Main Deeler motor Honda, dengan anak perusahaanya Duta Auto Prima, pemilik merek Tayori sparepart motor, dan distributor oli federal pada tahun 2000an, membuka bengkel motor dijalan antapani Bandung dengan wah dan segala fasilitas bengkel melebihi bengkel resmi.
Poto bengkel Duta Auto Style antapani poto Isngadi
Pada saat yang sama PT Duta Auto Stye membuka frincise bengkel umum sepeda motor, dalam waktu singkat banyak yang tertarik dan membeli Frinchise bengkel sepeda motor dengan Brand Duta Auto Style yg tersebar diseantaro jawa barat .
Pada tahun 2012 , konsep bengkel umum bergaya bengkel resmi terbukti gagal dengan kolapsnya Duta Auto Style, bahkan Induk nya duta auto Prima juga kolaps.
Menjadi sebuah pertanyaan besar bagi saya selaku pemilik bengkel kecil dengan modal kecil, layakkah sebuah usaha yg belum teruji kita jual kepada orang lain.?. Saya kira ini menjadi pertanyaan besar, sebuah perusahaan yg bernaung dibawah group Daya , kok bisa-bisanya memberikan sebuah model usaha yg belum teruji untuk dijual.
Sayangnya kasus ini hilang begitu juga, dan pemilik frinche harus gigit jari, hanya karena sebuah nama besar, harus hilang uang ratusan juta .
Bisnis Frincise, secara konsep itu bagus, apalagi untuk usaha-usaha yg sudah teruji, dari Indomaret, kentucky, alfa dll. Mengacu kepada frinchise yg sekarang masih ada dan teruji , pada umumnya adalah usaha-usaha yg sudah berjalan diatas 5 tahun bahkan puluhan tahun, dan sudah berkembang dimana-mana, barulah mereka menjual merk dan sistemnya.
Untuk Usaha bengkel motor dan mobil sebaiknya anda pikir seribu kali untuk membeli frincise, kecuali bengkel resmi, itu juga hanya terbatas pada bengkel resmi (ahass honda dan yamaha), sementara untuk bengkel resmi suzukipun masih kurang ekonomis. Ini terbukti tutupnya puluhan bengkel resmi motor suzuki yang bekerjasama dengan Borma Supermarket di Jawabarat.
Sampai saat masih banyak yang menawarkan frinchise bengkel motor dari MR Montir HTMC dan lain-lain , kebanyakan mitra frinchise tumbang satu-satu. Sebuah pertanyaan besar kenapa?.
Bengkel motor umum tidak bisa disamakan dengan bengkel motor resmi atau bengkel resmi honda yg bisa seragam dari sparepart, harga dll, ada beberapa hal yg harus kita perhatikan pada saat kita akan buka bengkel sepeda motor umum.
1. persaingan antar sesama bengkel motor.
2. Keahlian mekanik sepeda motor.
3. Standar Pelayanan dan tingkat ekonomi masyakarat sekitar bengkel. Pada bengkel resmi,pakaian formal, bike life, lantai yg dikeramik, mengkilap, itu menjadi sebuah standar yg wajar. Pada bengkel umum dengan standar ekonomi disekitar pabrik, itu akan dikesankan mahal.
4. Sparepart motor yg kita sediakan dari kualitas dan harga juga harus disesuaikan dengan tingkat ekonomi masyarakat sekitar. JIka kita menyediakan hanya baranfg orisinil misalnya, sementara daya beli hanya mampu diklas barang lokal bagus, misalnya fukuyama,dsk atau kagawa, atau harga yg lebih murah, maka akan menjadi bumerang jika kita tidak menuruti kemauan pasar.
5. Keuletan dan kesabaran. Berbeda dengan bengkel resmi, biasanya para pemilik motor baru akkan langsung kebengkel resmi, karena ada fasilitas servis gratis, baru beberapa bulan atau tahun kemudian motor-motor tersebut menjadi pasien bengkel umum,terutama faktor harga dan biaya service.
Ulasan singkat ini , perlu menjadi cerminan bagi yang ingin buka bengkel umu, kami nusa motor akan dengan senang hati jika anda ingin berkonsultasi atau belajar cara mengelola bengkel umum langsung praktek dibengkel kami. Nusa motor jalan raya Cileunyi no 32. Anda amati, anda belajar, anda yakin baru buka bengkel.
