Ratusan bengkel baru buka tiap tahun dan hanya 80 persen yg
bertahan di tahun kedua, ditahun kelima tidak sampai 10 bengkel yg bertahan,
pada kespuluh hanya tersisa paling
banyak 5 bengkel, tumbuh dan berkembang
paling banyak 2 bengkel, sisanya meminjam pepatah la yamutu wa la yahya .
Semua usaha ingin untung, tumbuh dan berkembang. . Keuntungan didapat ketika ada yg belanja, service
dan tiap hari harus ada, artinya harus ada pelanggan tiap hari.
Mengelola bengkel tidak seperti mengelola warung rokok,
warung kelontong atau warung makan.
Karena tidak setiap hari motor harus diperbaiki, bisa jadi 2 atau 3
bulan kemudian baru ada kunjungan
kembali konsumen yg sama, jika mereka terkesan dengan pelayanan kita.
Nah bagi bengkel baru, perlu adanya pendidikan yg mendalam
bagi penjaga toko dan mekanik untuk lebih banyak mengadakan pendekatan secara
personal agar me reka menjadi “sales” atau promo dari bengkel kita.
Baca Juga:
JIka customer agak santai, tidak ada salahnya untuk membuka
pembicaraan kehal-hal yg lagi tren, dari politik atau apapun, tanpa perlu membantah pendapat
konsumen dengan menjadi pendengar yg baik.
Menanyakan berapa anaknya, sekolahnya, pekerjaan, biasanya konsumen
senang ditanya, bahkan mereka senang bercerita soal diri mereka.
.
Memuji secara tulus, mendengar secara seksama, itu bagian
dari pemasaran yg jarang dan sulit dilakukan.
Jadi tidak ada salahnya cara ini dicoba.
Tidak usah khawatir dengan bengkel yg lebih rame dan sudah lama berdiri, karena baru buka dan masih sepi, mempunyai
nilai tambah dengan banyak waktu luang untuk lebih mengenal konsumen yg “nyasar
kebengkel kita”, untuk di jadikan “sales” bengkel kita.
Bukankah ada istilah konsumen yg puas akan memberi tahu 10 orang, konsumen yg kecewa akan memberikan
kabar kepada 1000 orang.
Selamat mencoba, nantikan tulisan-tulisan berikutnya . (menciptakan pelanggan untuk bengkel baru 2)
Baca juga gan:
Omset Mau Tumbuh, tawarkan barang lain Pada saat konsumen Belanja ditoko anda
Demi Istri Andri Durhaka terhadap Ortu usahanya Bangkrut, Kakaknya yg mengurus Ortu dari bangkrut usahanya kembali berkibar (kisah nyata adik yg durhaka dan kakak yg ngurus ortu)