Untuk di Indonesia pada awalnya hanya ring yg dipasarkan , berikutnya jual piston juga, nah untuk piston semua konsumen dan bengkel selama puluhan tahun percaya dari jepang, eh ternyata setelah ada penertiban sni dari pemerintah baru ketahuan tuh kalau piston madein taiwan.
Apalagi paking topset, gear paket , klep rante roda , dan stang seher sudah psti madein taiwan.
Tidak ada masalah sebenarnya selama produknya oke , tapi yg nyebelin bengkel ikut-ikutan bohong tuh kalau produk dari nipon jepanng.
Keanehan kedua perusahaan distributor bandung pt jayamas bertahun-tahun tidak pernah mencantumkan ppn , padahal walau bengkel.kami kecil, sekelas dunlop dan perusahaaan 2 astra semuanya mencantumkan ppn.
Sempat ditanya eh mana mau.jawab , malah yg kedengar habis kena gap tuh
Ama dinas pajak karena selama ini ngemplang pajak dan baru punya siup lagi konon kabar ceritanya.
Bayangin aja omset jaya mas hampir 5 m perbulan kalau ppn 10 persen berarti kewajiban perusahaan ini hampir 6 m pertahun kalau 10 tahun yah kurang lebih 60 m.
Gila ya potensi pajak para disyributor yg diabaikan oleh dinas pajak.
Saya kira yg besar2 begini harusnya duluan ditertibkan , bukan bengkel motor pribumi yg hidupnya berkejaran dengan kontrakan yg makin gila dan mencekik pengusaha bengkel.
Beri kami perlakuan adil sebagai pengusaha pribumi kelas teri, jika tidak maka republik ini akan terus tergadai oleh bangsa asing dan penduduk asli tidak lebih dari jongos dan babu perusahaan asing yg terus menghisap penghasilan dari indonesia tapi mereka lebih tidak bermoral dari pada penjahat jalanan kelas teri.
1 komentar:
komentarMenarik isi artikel ini.. Yang jadi perhatian saya adalah "Jaya Mas", NPR-nya Jepang yang tiada lain Nippon Piston Ring (NPR) yang dibajak oleh Taiwan??? Lantas, klo ban motor NPR itu produk mana ya? Apakah dari Taiwan juga?
Reply