Kapan saatnya memecat karyawan bengkel (kasus Nusa motor) (seri tulisan mengelola bengkel)



Banyak sekali cerita karyawan yg terus mengerutu, merasa hebat, ngak ada sy ngak jalan, buat apa kerja bagus, perusahaan maju toh bos yg kaya, kerja biasa-biasa saja ngaji sama dengan yg lain.
                                        poto ruang service nusa motor

Kata-kata ini paling sering terlontar diperusahaan kecil, atau perusahaan yg baru tumbuh  dengan hanya mempunyai pekerja 1-10 orang.   Interaksi bos dengan pegawai bisa setiap saat, biasanya pemilik usaha mengambil  pengambil keputusanmutlak, cepat dan non birokratis.

 Apalagi bengkel motor yg  hanya satu dua atau tiga cabang,  segala sesuatunya  kelihatan jelas, karyawan toko rata-rata multi pungsi, ya bagian gudang, melayani konsumen dirangkap, ngak jauh beda dengan alfa dan indomaret.

Kelemahan retail kecil, tidak bisa disamakan dengan alfamart atau indomaret,   dari segi gaji bisa menyamai, tapi dari sisi system ketenagakerjaan menjadi  problem tersendiri.  

Kelemahan lain dari sisi harga pembelian, penjaga toko tahu persis berapa modal , sehingga pada saat melihat harga penjualan, yg dibacar mereka lupa dengan cost lain.  Gaji,listrik, pajak, beban bank, iuran warga, kunci  dan segala macamnya.

Belum lagi investasi awal yg mencapai puluhan bahkan ratusan juta, untuk rak, promosi kunci , barang rusak, complain  dan banyak lagi komponen biaya laiinya.

Ada karyawan nusa nama inisial A, selalu menghitung penghasilan, kebetulan  untuk jam dating tepat waktu, tapi pulang saya akui telat terus.   Perusahaan menghargai sekali pengorbanannya, dengan menambahkan jumlah uang harian dan komisi penjualan yg ngak ada ditoko lain.

 Uang memang pasti  selalu kurang kalau dilihat dari sisi kebutuhan walaupun gaji sudah melampaui toko sekelasnya.     Kondisi ini membuat sangat tidak nyaman,, apalagi dua bulan 4 bulan terakhir menunjukan “pemberontakan”  dengan selalu mengabaikan perintah .

Disuruh ngerapiin barang, malah cemberut, disiruh mengikuti SOP perusahaan eh malah bilang ngak bisa duh pusingnyya,  belum lagi angka bolosnya hampir 4 hari dalam  sebulan..

 Padahal semua karyawan tahu, posisi perusahaan dalam fase kritis, karena gagal bayar ke bank dan kepemasok, karena beban perusahaan yg kecolongan  ditoko , sales, toko fiktif.  

Apa hendak dikata, itu semua tidak menjadi pertimbangan untuk membantu perusahaan, dalam  kondisi apapun, gaji jarang terlambat, paling satu dua hari.

Bahkan pada saat puncak krisis perusahaan terjadi,  nusa motor menaikkan gaji dengan harapan kinerja meningkat , yah apa hendak dikata,  si A tetap tidak mau mengerti dan bahkan terus membuat masalah.
Dua minggu terakhir, nusa 9 diambil alih,  duh pusingnya, ternyata   kondisi toko ajak-ajakan,  dengan berat hati terpaksa di keluarkan,   dari pada makan hati , usaha tambah hancur yah di out deh.

Bagi kawan-kawan pemilik bengkel jangan pernah putus asa untuk terus mencari karyawan yg jujur dan berkinerja tinggi yg mempunyai mimpi dan visi yg sama.

Pesan buat kawan-kawan yg masih menjadi karyawan,  tidak ada pengusaha  yg sukses dari karyawan  pecundang .   Majukan perusahaan anda tempat bekerja, maka anda sudah meniti jalur kesuksesan.



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »